"TUGAS 4" Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Posted by Unknown



Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta orang terdiri atas berbagai suku bangsa. Jumlah suku bangsa di Indonesia ± 320 suku yang tersebar di berbagai daerah. Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat, bahasa daerah, kesenian, lagu daerah, rumah adat, dan lainnya.

Dari berbagai suku bangsa ada yang jumlah penduduknya besar, ada pula yang hanya sedikit. Di antara suku bangsa itu adalah suku bangsa Jawa yang mendiami beberapa daerah pedalaman di Indonesia. Diperkirakan jumlah mereka tinggal sedikit. Bahkan, ada beberapa suku yang hanya terdiri atas beberapa ratus orang saja. Selain kekayaan alamnya yang berlimpah, adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia menjadikan negara kita kaya akan budaya yang harus tetap dipertahankan kelestariannya. Suku bangsa atau etnis adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan budaya, bahasa, dan tempat tinggal. Misalnya, suku yang disebut suku bangsa Sunda adalah orang-orang yang tinggal di Jawa Barat. Mereka memiliki bahasa serta adat istiadat Sunda. Suku bangsa Rejang adalah orang-orang yang tinggal di Bengkulu, berbahasa dan beradat istiadat Bengkulu. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bangsabangsa di seluruh dunia. 2. Keanekaragaman Budaya di Indonesia Negara Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya daerah. Kebudayaan masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya.
Perbedaan budaya dapat memperkaya kebudayaan nasional. Dengan mempelajari kebudayaan daerah, persatuan dan kesatuan bangsa dapat diperkokoh. Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika”. Budaya atau kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia yang berhubungan erat dengan alam sekitarnya dan dipergunakan untuk ketenangan hidup. Keadaan alam dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kebudayaan setempat. Itulah sebabnya lahir keanekaragaman budaya di negara kita.Selain budaya asli Indonesia, ada pula budaya asing, yaitu kebudayaan yang berasal dari negara lain. Masuknya budaya asing, baik melalui pergaulan ataupun perkembangan teknologi, harus kita, pelajari secara cermat. Tujuannya supaya kita dapat mengambil hal-hal yang baik dari budaya asing itu. Di samping itu, budaya asing harus disesuaikan dengan kepribadian bangsa serta nilai-nilai luhur Pancasila. Keragaman budaya di Indonesia tercermin dari berbagai bahasa daerah, kesenian (termasuk tarian, lagu daerah, alat musik), makanan khas, dan lainnya. Agar pemahamanmu tentang keanekaragaman budaya lebih mendalam, mari kita bahas bersama.
a.      Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa memiliki kebiasaan hidup yang menjadi ciri khas masing-masing. Di antaranya adalah bahasa mereka yang berasal dari satu suku, biasa menggunakan bahasa daerah dalam bergaul. Di Indonesia terdapat lebih kurang 660 bahasa daerah yang
digunakan oleh penduduknya. Beberapa di antaranya dalam bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Banjar, bahasa Betawi, bahasa Bali, dan lain sebagainya. Sementara bahasa persatuan yang dipergunakan oleh seluruh warga negara Indonesia,
yaitu bahasa Indonesia.
b.       Rumah Adat
Pernahkah kamu berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta? TMII  merupakan gambaran kecil Indonesia secara keseluruhan. Apa yang dapat kamu lihat di sana? Di TMII, kamu dapat melihat anjungan (bangunan) rumah adat dari berbagai pelosok tanah air.
c.       Pakaian Adat
Tiap-tiap daerah memiliki pakaian daerah atau pakaian adat yang khas dengan nama tertentu. Jas tutup dan destar dari D.K.I Jakarta (Betawi) dan Jawa Barat; baju beskap dan blangkon dari Jawa Tengah; baju surjan dan blangkon dari D.I Yogyakarta; jas tutup dan blangkon dari Jawa Timur; baju teluk belanga dan destar dari Riau; ulos dan sabe-sabe (tutup kepala) dari Sumatra Utara; baju rompi dan destar dari Kalimantan Selatan, dan sebagainya.
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
d.      Senjata Tradisional Pada umumnya, setiap pakaian daerah dilengkapi dengan senjata
tradisional. Misalnya, golok (parang) dari D.K.I. Jakarta, kujang (Jawa Barat), keris (Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta), clurit (Jawa Timur), piso surit (Sumatra Utara), rencong (Nanggroe Aceh Darussalam), mandau (Kalimantan Barat), badik (Sulawesi Selatan), jenawi (Riau,) tisula (Sumatra Selatan), karih (Sumatra Barat) dan lain sebagainya.
e.       Kesenian Daerah Salah satu ciri dari keanekaragaman budaya adalah kesenian daerah yang berbeda, misalnya wayang kulit dan gamelan dari suku Jawa; wayang golek dari suku Sunda. Kesenian daerah, yaitu segala jenis karya seni yang khas dari daerah. Kesenian dapat berupa seni tari, lagu daerah, alat musik, seni suara dan berbagai bentuk kesenian lainnya. Agar kalian lebih memahami tentang kesenian dari berbagai daerah di pelosok tanah air,
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-          konflik
-          kontraversi
-          kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
  4. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  6. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
  7. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  8. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
                                                   Masyarakat kota bebas dari realitas alam
                                             Masyarakat desa berhubungan kuat dengan alam
  1. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
                               Masyarakat kota pada umumnya bekerja sebagai pengusaha
                                   Masyarakat desa pada umumnya bekerja sebagai Petani

  1. Ukuran Komunitas, dari komunitas perkotaan.
                                                                  Komunitas perkotaan
                                                                   Komunitas Pedesaan
  1. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
                                  Kepadatan penduduk di kota lebih tinggi dibanding di desa
                                Kepadatan penduduk di desa lebih rendah dibanding di kota

5.      5.Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.

                                    Perilaku dan care berfikir anak-anak kota lebih kreatiif 
                                                      Masyarakat desa cenderung pasif
  1. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
                                             Penduduk kota pada umunya mengendarai mobil
                              Masyarakat desa pada umumnya mengendarai motor
  1. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.



Masyarakat kota pada umumnya termasuk ke golongan masyarakat kalangan atas
Masyarakat desa pada umunya tergolong masyarakat kelas menengah dan bawah

                                 Masyarakat kota cenderung bekerja mngunakan akal dan fikiran
                              Masyarakat desa cenderung bekerja mengunakan fisiknya yang kuat










2 komentar:

  1. Unknown
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  1. Unknown

    Gambar-gambar diatas mengenalkan tentang keragaman masyarakat Indonesia. Salah satunya Masyarakat Indonesia menurut lokasinya dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat desa dan maasyarakat kota. Masyarakat desa dan masyarakat kota cenderung mempunyai banyak perbedaan hal tersebut disebabkan katena sifat eksternal (tertutup pada perubahan) pada masyarakat desa dan internal(terbuka pada perubahan) pada masyarakat kota. Masyarakat desa dan masyarakat kota cenderung mempunyai kebiasaan yang berbeda. Berikut diatas disebutkan beberapa perbedaan masyarakat desa dengan kota maupun ciri-cirinya.

Posting Komentar